Senin, 14 Juni 2010

Mengaplikasikan islam dalam kehidupan

"Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaithan. Sesungguhnya syaithan itu musuh yang nyata bagimu." (QS. Al Baqarah : 208).

Seorang Muslim harus memahami Islam secara utuh dan menyeluruh, tidak secara parsial (juz-i), karena pemahaman yang parsial menyebabkan Islam tidak fungsional kaffah dalam kehidupannya. Islam adalah satu sistem yang menyeluruh (nizham syamil) mencakup seluruh aspek kehidupan, rohaniyah dan jasmaniah, duniawiyah dan ukhrowiyah. Secara garis besar ajaran Islam mencakup aspek :
a. Aqidah : aspek keyakinan tentang Allah, para Malaikat, Kitab-kitab suci, Para Rasul, Hari Akhir dan Taqdir.

b. Ibadah : segala cara dan upacara pengabdian yang bersifat ritual yang telah diperintahkan dan diatur cara-cara pelaksanaannya dalam Al Quran dan Sunnah Rasul, seperti Shalat, puasa, zakat, haji dan sebagainya.

c. Akhlak : nilai dan pribadi baik dan buruk, seperti sabar, syukur, tawakkal, birrul walidain, syaja'ah dan sebagainya (akhlak al mahmudah) dan sombong, takabbur, dengki, riya, uququl walidaian dan sebagainya (al akhlak al mazmumah).

d. Mu'amalah duniawiyah : aspek kemasyarakatan yang mengatur pergaulan hidup manusia di atas bumi baik tentang harta benda, perjanjian-perjanjian, ketatanegaraan, hubungan antar negara dan lain sebagainya.

Dari segi waktu seseorang yang harus menjadi muslim 24 jam sehari semalam. Dengan arti kata dia harus mengislamkan seluruh kehidupannya sampai akhir hayat. "Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benarnya takwa kepada-Nya, dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam." (QS. Ali Imran : 102).

Dari segi ruang lingkup, dia harus mengislamkan kehidupan pribadinya, keluarga, bermasyarakat dan bernegara.

Dari segi aspek kehidupan, dia harus mengislamkan seluruh aspek kehidupannya seperti aspek ekonomi, politik, budaya, seni, ilmu pengetahuan dan lain sebagainya.

Atau dengan bahasa lain, seseorang harus menjadi muslim dalam aqidah, ibadah, akhlak dan mu'amalah.

Kehidupan Pribadi
Aqidah : Tauhid yang benar, Istiqomah (Aqidah salimah wa Mustaqimah) sebagai 'Ibadurrahman sehingga menjadi Muslim, mukmin, muttaqin dan muhsin. Menjadikan iman dan tauhid sebagai sumber segala kegiatan hidup, menjauhi : Syirik, Bid'ah, takhyul, khufarat dan hal-hal yang menodai iman dan tauhid.

Akhlaq : Meneladani prilaku Rasulullah SAW dalam mempraktekkan akhlak yang mulia, Rasulullah SAW sebagai Uswatun hasanah dan bisa membentuk sifat : Siddiq, Amanah, Fathonah dan Tabligh.

Dalam melakukan amal dan kegiatan didasarkan kepada niat yang ikhlas dalam wujud amal shalih dan ihsan serta menjauhi diri dari perilaku : Riya, sombong, ishraf, fasad, fahsya dan kemungkaran.

Dalam menunaikan tugas dan menjalani kehidupan sehari-hari benar-benar menjauhi perbuatan korupsi, kolusi dan praktek buruk lainnya yang merugikan diri pribadi dan orang lain.

Ibadah : Beribadah sebagai kewajiban utama dalam kehidupan manusia harus dilakukan dengan tuntunan yang shahih dan niat yang ikhlas, sehingga dapat membentuk pribadi yang Muttaqin, shaleh dan membawa ketentraman serta kedamaian hidup.

Laksanakan ibadah Mahdhoh/Khusus dengan sebaik-baiknya, kerjakan yang wajib dengan sempurna dan perbanyak yang nawafil(sunnah).

Dalam Mu'amalah duniawiyah : Manusia sebagai hamba Allah dan khalifah di muka bumi, sehingga memandang dan menyikapi kehidupan dunia secara aktif dan positif, dengan landasan iman, islam dan ihsan. Berfikir secara islami yang membuahkan karya-karya dan pemikiran maupun amaliah yang mencerminkan keterpaduan antara orientasi Hablun minallah dan Hablun minannas serta maslahah bagi kehidupan ummat manusia. Mempunyai etos kerja islami, seperti : kerja keras, disiplin, tidak menyianyiakan waktu, dan optimal dalam mencapai tujuan. Itulah ciri-ciri Muslim yang sebenarnya.


Penulis : H. Nafrizal Nawawi, Lc, MPdI.
Dikutip dari : Buletin Cahaya, Nomor 54 Tahun Ke-13 6 Shafar 1431 H / 22 Januari 2010 M.
Diterbitkan oleh : Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumatera Selatan (PWM SumSel).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar