Kamis, 08 Juli 2010

Ensiklopedi - Makruh

Menurut bahasa artinya : benci-yang dibenci
Makruh menurut Ahli Fiqih ialah sesuatu yang kurang disenangi Allah, diberi pahala orang yang meninggalkannya dan tidak berdosa orang yang mengerjakannya. Seperti makan jengkol atau duren sebelum pergi shalat Jumat.

Sesuatu yang makruh sebaiknya ditinggalkan agar tidak mendapatkan akibat melakukannya, sekiranya seseorang masih melakukannya memang tidak akan menimbulkan dosa, tapi sebagai seorang mukmin tentu akan lebih baik meninggalkan apa yang tidak disenangi Allah dan Rasul-Nya.

Makruhnya sesuatu karena akan memberi pengaruh yang kurang baik pada dirinya dan orang lain juga akan ikut terganggu, umpamanya, orang yang makan duren sebelum pergi shalat Jumat, maka disaat dia shalat disamping orang lain waktu tegak, ruku' atau sujud bau mulutnya akan mengganggu kekhusukan orang yang shalat disampingnya.

Sesuatu yang makruh difahami oleh ulama fiqih dari maksud dan qarinah hadist Rasulullah SAW baik yang berkenaan dengan perbuatan, perkataan atau makanan.

Jangan Khususkan Puasa Sunnat Hari Jum'at
"Dari Abu Hurairah yang diredhai Allah, dari Rasulullah SAW dia bersabda, Janganlah kamu khususkan malam Jum'at untuk Qiyamatul Lail diantara malam-malam yang lain, dan janganlah kamu khususkan hari Jum'at untuk Puasa (sunnat) dari hari-hari yang lain kecuali bahwa adalah hari yang seharusnya seseorang kamu mempuasakannya." (H.R Muslim).


Dikutip dari : Buletin Cahaya, Nomor 16 Tahun Ke-14 08 Jumadil Awal 1431 H / 23 April 2010 M.
Diterbitkan oleh : Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumatera Selatan (PWM SumSel).
Selengkapnya...

Keutamaan berwudlu

Dari sejumlah dalil Nash menyebutkan terdapat beberapa keutamaan atau keistimewaan yang terkandung di dalam wudluk :
1. Ketahuilah bahwa wudluk merupakan syarat sahnya ibadah.
2. Allah mencintai orang-orang yang bertaubat dan yang selalu menjaga kesucian dirinya (thaharah). Sedangkan wudluk adalah bagian dari tharah.
3. Orang Islam yang berwudluk dengan bagus dan sempurna akan diampuni dosa-dosanya yang lalu, antara waktu shalat ke waktu berikutnya.

Rasulullah SAW bersabda yang artinya : "Sesungguhnya aku (Usman bin Affan) mendengar Rasulullah bersabda, tidaklah berwuduk seorang muslim melainkan dengan cara yang bagus wudluknya, lalu ia mengerjakan shalat maka Allah akan memberikan ampunan kepadanya antar waktu shalat dan waktu berikutnya." (H.R. Muslim).

"Usman berkata, saya mendengar Rasulullah berkata : tidaklah seorang muslim ketika waktu shalat datang ia berwudluk dengan bagus dan sempurna, begitu pula kekhusukannya dan rukuknya, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu."

"Dari Usman bin Affan, ia berkata : Aku mendengar Rasulullah bersabda, barangsiapa berwuduk dengan baik, lalu ia pergi mengerjakan shalat fardlu, lalu ia shalat bersama manusia, atau sekelompok orang atau di masjid, niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosanya." (H.R. Muslim).


Penulis : Prof. Dr. H. Romli SA, MAg.
Dikutip dari : Buletin Cahaya, Nomor 16 Tahun Ke-14 08 Jumadil Awal 1431 H / 23 April 2010 M.
Diterbitkan oleh : Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumatera Selatan (PWM SumSel).
Selengkapnya...

Ensiklopedi - Syari'ah

Syari'ah artinya menetapkan, menentukan, secara bahasa Syari'ah itu adalah peraturan atau undang-undang agama.

Menurut istilah, syari'ah adalah kumpulan dari sistem dan peraturan yang ditetapkan Allah dan Rasul-Nya Muhammad SAW sebagai pegangan hidup untuk direalisasikan dalam bentuk pengamalan baik berupa habluminallah (Hubungan dengan Allah atau ibadah kepada Allah) maupun hablumminannas (hubungan sesama manusia).

Syari'ah Islam bersumberkan Al-Qur'an dan hadist Nabi atau sunnah yang ditetapkan Rasulullah SAW, dan dalam kondisi tertentu untuk istinbath (menetapkan) hukum syari'ah itu diperlukan jima' dan ijtihad.

Syari'ah Islam tercakup dalam beberapa masalah fiqiyah : ibadah, muamalah, munakahat (perkawinan), Jinayah (ketentuan hukum pidana Islam), Faraidhl Mawarits (ketentuan pembagian harta warisan). Termasuk muamalah masalah ekonomi Islam.

Syari'ah merupakan pengalaman ajaran Islam secara nyata dalam kehidupan sehari-hari, baik secara pribadi, keluarga, masyarakat dan kehidupan bernegara. Aturan syari'at Islam adalah universal dan mencakup segenap-aspek kehidupan ummat manusia. Allah menetapkan aturan syari'ah Islamiyah adalah untuk kebaikan manusia dalam menata hidup diatas dunia, maka syari'ah Islam itu bersifat menjaga kehormatan agama, menjaga jiwa, harta dan keturunan. Tidak ada pilihan lain bagi seorang muslim dalam menata hidup dan kehidupan kecuali diatur sesuai dengan aturan syari'ah Islam.

3 Wasiat Rasulullah SAW Kepada Abu Hurairah
"Dari Abu Hurairah yang diredhai Allah dia berkata : Aku diberi wasiat oleh Rasulullah SAW dengan tiga hal : 1. Puasa tiga hari setiap bulan, 2. Shalat Dhuha dua rakaat, 3. Shalat Witir sebelum tidur." (HR. Bukhari - Muslim).


Dikutip dari : Buletin Cahaya, Nomor 25 Tahun Ke-14 21 Rajab 1431 H / 25 Juni 2010 M.
Diterbitkan oleh : Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumatera Selatan (PWM SumSel).
Selengkapnya...

Pengaruh akhlak dalam kehidupan

"Wahai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, karena sesungguhnya sebagian dari prasangka itu adalah dosa, dan janganlah kamu mengintai-intai, dan janganlah sebagian dari kamu mengumpat sebagian yang lain, apakah suka seseorang dari kamu memakan daging bangkai saudaranya? Maka tentu kamu jijik kepadanya, dan bertaqwalah kepada Allah, karena sesungguhnya Allah itu pengampun lagi penyayang." (QS. Al Hujurat : 12).

Firman Allah tersebut diatas merupakan rambu-rambu yang diberikan Allah SWT, agar orang-orang yang menyatakan diri beriman sedini mungkin melakukan tindakan preventif untuk mencegah timbulnya penyakit yang dapat merusak tatanan kehidupan masyarakat.

Perilaku keseharian kita akan mencerminkan kepribadian kita. Tingkah laku kita yang baik (positif) atau yang tidak baik (negatif) akan berpengaruh di dalam kehidupan bermasyarakat.

Pengaruh nilai positif dan nilai negatif di dalam kehidupan masyarakat merupakan suatu yang selalu muncul berebut tempat untuk selalu mempengaruhi manusia. Karena itulah dalam pergaulan hidup banyak ditemukan akhlak yang baik dan akhlak yang buruk. Apabila yang dominan adalah akhlak yang baik akan melahirkan kehidupan yang baik. Namun manakala yang lebih dominan adalah akhlak yang buruk maka akan rusaklah tatanan kehidupan masyarakat. Karena akhlak yang buruk tersebut merupakan kanker yang ganas yang bisa menimbulkan kerusakan dan kebinasaan.

Dalam salah satu hadits Nabi SAW, menjelaskan : "Jauhilah purbasangka, sebab purbasangka itu adalah berita yang amat bohong. Janganlah kamu intip-mengintip, mengutik-utik (rahasia), jangan bersaing-saingan, jangan iri hati, jangan benci-membenci dan jangan belakang-membelakangi. Hendaklah kamu semua menjadi hamba Allah yang bersaudara seperti yang diperintahkan Allah." (HR. Muslim).

Itulah sebabnya dalam ajaran Islam kita disuruh untuk selalu berbaik sangka (husnuzzon) terhadap sesama.


Penulis : Emsya Dalimo
Dikutip dari : Buletin Cahaya, Nomor 25 Tahun Ke-14 21 Rajab 1431 H / 25 Juni 2010 M.
Diterbitkan oleh : Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumatera Selatan (PWM SumSel).
Selengkapnya...

Perang melawan pornografi

"Kamu adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia. Kamu menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah yang munkar, dan beriman kepada Allah." (QS. Ali Imran : 110).

Topik pemberitaan media massa, baik cetak maupun elektronik sebulan terakhir ini adalah heboh tentang beredarnya video porno yang diperankan oleh beberapa artis. Prostes serta aksi demo terhadap kasus tersebut terjadi dimana-mana. Konon kasus bejat tersebut juga jadi pemberitaan di beberapa media internasional. Sungguh memalukan. Negara yang berpenduduk mayoritas Islam, kok perbuatan maksiat dan tak bermoral itu bisa terjadi.

Negeri ini benar-benar mengalami krisis multi dimensi. Selain krisis ekonomi, krisis kepemimpinan, juga dilanda krisis akhlak (moral). Keislaman kita baru di luar atau kulitnya saja. Belum dihayati dan diaplikasikan. Kita belum menjalankan syariat Islam secara utuh.

Krisis ekonomi, krisis moneter, serta krisis akhlak itu akan bisa berlalu (hilang), apabila kita yang mengaku muslim kembali kepada syariat Islam yang sebenarnya, terutama di rumah tangga, serta dalam tingkah polah keseharian kita, apapun profesi kita. Anehnya, masih banyak orang (umat Islam) yang takut bila dikatakan ekstrim, fundamentalis, jika mereka menjalankan syariat Islam. Padahal jika mereka sadar, bahwa perjuangan melawan atau meninggalkan kemaksiatan akan berhasil apabila mereka sudah menerapkan syariat Islam.

Banyak diantara kita yang alergi dengan kalimat "Syariat Islam", akibat dari salah persepsi. Sebagian kita masih beranggapan, bahwa syariat Islam itu adalah pemberlakuan hukum Islam di bidang pidana, seperti orang yang membunuh harus dibunuh, orang yang mencuri potong tangan, orang yang berzina di rajam hingga mati. Padahal syariat Islam itu yang dominan adalah aturan hidup kita sehari-hari, sesuai dengan tuntunan Al Qur'an dan Sunnah Rasul-Nya. Terutama sekali di dalam membina rumah tangga, bermasyarakat dan lain sebagainya.

Agama Islam adalah agama yang paripurna, yang mengatur segala aspek kehidupan manusia. Islam adalah agama yang "rahmatan lil'alamin". Adalah suatu pendapat yang sangat keliru apabila Islam dituding sebagai "teroris". Sebenarnya yang menuding itulah yang teroris. Kalaulah umat Islam di seluruh dunia konsekwen atau konsisten dengan agama yang dianutnya, tak ada satu kekuatan pun yang mampu melawannya. Sumber Daya Alam (SDA) terbesar di dunia ini terdapat di negara-negara Islam. Oleh sebab itu, mari satukan barisan dengan menjalin rasa persatuan dan kesatuan sesama muslim, untuk memerangi segala bentuk kemaksiatan yang ditularkan oleh musuh-musuh Islam.

Bentengi keluarga kita masing-masing dengan nilai-nilai iman. Aplikasikan syariat Islam dalam keseharian kita, baik di rumah tangga, masyarakat serta dimanapun kita berada. Syariat Islam merupakan solusi terbaik untuk mengatasi semua permasalahan yang terjadi, serta dapat menghindarkan kita dari adzab yang akan menimpa kita dan bangsa ini.

Mari kita perangi segala bentuk pornografi. Agama Islam adalah agama yang paripurna yang mengatur segala aspek kehidupan manusia. Aspek ibadah, mu'amalah, serta akhlak. Tuntunan Islam akan mewujudkan manusia yang bermoral (berakhlak). Hanya manusia-manusia yang berakhlak mulia, yang dijamin Allah hidupnya akan bahagia, baik di dunia maupun di akhirat kelak.


Penulis : Ibnu Syairy
Dikutip dari : Buletin Cahaya, Nomor 25 Tahun Ke-14 21 Rajab 1431 H / 25 Juni 2010 M.
Diterbitkan oleh : Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumatera Selatan (PWM SumSel).
Selengkapnya...

Rabu, 07 Juli 2010

Tiga gempa berturut-turut menurut Al-Qur'an

Di dalam Al-qur’an, Allah sebutkan ada tiga gempa yang berturut-turut menimpa manusia, yaitu:

Pertama, gempa yang ditimpakan kepada kaum Nabi Shalih. Mereka diberikan unta betina silahkan dimanfaatkan bersama dengan baik. Mereka dilarang menyembelih unta betina itu, tapi ternyata unta betina itu mereka sembelih. Maka ALLAH timpakan gempa dan jadilah mereka bergelimpangan menjadi mayat-mayat di rumah-rumah mereka sendiri.

Kedua, gempa menimpa kaum Nabi Luth, karena mereka melakukan homoseksual. Dalam kasus ini, Al-qur’an menyebutkan bahwa bumi dibalik oleh ALLAH, "Kami jadikan yang di atas menjadi di bawah dan yang di bawah menjadi di atas."

Ketiga, gempa yang menimpa kaum Nabi Syu’aib, karena mereka dilarang mengurangi takaran dan timbangan dalam berdagang, tapi mereka melakukan kecurangan dalam takaran dan timbangan.

"Tidak mungkin kami dapat untung kalau kami tidak bermain curang dalam takaran dan timbangan", demikian kira-kira jawaban kaum Nabi Syu’aib.
Karena kecurangan itu, Allah timpakan gempa kepada mereka sehingga jadilah mereka mayat-mayat yang bergelimpangan di rumah-rumah mereka sendiri.
Kalau kita renungkan, bahwa Allah tunjukkan kepada kita berkenaan dengan musibah tersebut.

Maka kita bertanya apa yang menyebabkan itu terjadi? Mari kita kaji dan bandingkan dengan kehidupan kita sehari-hari, bukan sekedar membunuh unta betina tetapi silahkan lihat pembunuhan terhadap manusia demi manusia sering terjadi. Bukan sekedar persoalan homoseksual, tapi lebih dari itu sudah terjadi pada jaman sekarang. Begitu juga bukan sekedar mengurangi takaran dan timbangan, tapi lebih dari itu milyaran dana dikorupsi telah dilakukan manusia.

Tidak ada solusi dan sikap yang bisa menghentikan gempa dan menyelamatkan kita, kecuali kita kembali kepada ALLAH dalam pengertian yang sebenar-benarnya. Kalau kita ingin aman dan mendambakan kenyamanan, maka salah satu bentuk upaya kita kembali kepada Allah ialah dengan memakmurkan rumah-rumah Allah (masjid atau mushola), jangan sampai terjadi kita baru mau ke masjid atau mushola ketika gempa atau tsunami sudah terjadi menimpa kita. Di mana posisi kita sebelum gempa atau tsunami terjadi? jangan sampai terjadi ketika kita dipanggil Allah, maka kita datang setelah gempa atau tsunami terjadi. Tapi, sebelum gempa terjadi dimana kita? mengapa kita tidak datang?

Kalau hidup di dunia ini kita tidak memenuhi panggilan Allah, maka panggilan siapa yang kita penuhi? padahal Allah yang memberikan segala sesuatu yang kita miliki, Allah yang menciptakan kita dan pada saatnya nanti Allah juga yang berkuasa mencabut semua yang kita miliki.
Karena itu, kita diajarkan agama bila mendapat musibah, kita mengucapkan "INNA LILLAHI WA INNA ILAIHI RAAJIUUN". Kalau kita semua merasa milik Allah, maka tidak ada alasan bagi kita saat dipanggil Allah, kita tidak memenuhi panggilan-Nya.

Kalau panggilan Allah tidak kita penuhi, lalu siapa yang bisa kita salahkan bila musibah datang menimpa kita.
Selengkapnya...

Selasa, 06 Juli 2010

Kisah Iblis bertemu dengan Nabi Muhammad SAW

Diriwayatkan dari Mu'adz bin Jabal r.a., dari Ibnu Abbas r.a. yang berkisah :

Kami bersama Rasulullah SAW dirumah salah seorang sahabat anshar, dimana saat itu kami ditengah-tengah jamaah. Lalu ada suara orang memanggil dari luar, "Wahai para penghuni rumah, apakah kalian mengizinkanku masuk, sementara kalian butuh kepadaku".

Rasulullah SAW bertanya kepada para jamaah, "Apakah kalian tahu, siapa yang memanggil dari luar itu ?". Mereka menjawab, "Tentu Alllah SWT dan Rasul-Nya lebih tahu". Lalu Rasulullah SAW menjelaskan, "ini adalah iblis yang terkutuk -semoga Allah senantiasa melaknatnya".

Kemudian Umar r.a. meminta izin kepada Rasulullah sembari berkata, "YA Rasulullah, apakah engkau mengizinkanku untuk membunuhnya?". Beliau Nabi SAW menjawab, "bersabarlah wahai Umar, apakah engkau tidak tahu bahwa ia termasuk mahluk yang tertunda kematiannya sampai batas waktu yang telah diketahui (hari Kiamat)? Akan tetapi sekarang silahkan kalian membukakan pintu untuknya. Sebab ia diperintahkan untuk datang kesini, maka pahamilah apa yang diucapkan dan dengarkan apa yang bakal ia ceritakan kepada kalian."

Ibnu Abbas berkata : Kemudian dibukakan pintu, lalu ia masuk di tengah-tengah kami. Ternyata ia berupa orang yang sudah tua bangka dan buta sebelah mata. Ia berjenggot sebanyak tujuh helai rambut yang panjangnya seperti rambut kuda. Kedua kelopak matanya terbelah keatas tidak ke samping. Sedangkan kepalanya seperti gajah yang sangat besar, gigi taringnya memanjang keluar seperti babi. Sementara kedua bibirnya seperti bibir kerbau.


Ia datang sambil memberi salam. "Assalamu'alaika ya Muhammad, Assalamu'alaikum ya jamaa'atal-muslimim. " kata iblis. Nabi SAW menjawab, "Assalamu lillah ya la'iin (Keselamatan hanya milik Allah wahai mahluk yang terkutuk). Saya mendengar engkau punya keperluan kepada kami. Apa keperluan tersebut wahai iblis?".

"Wahai Muhammad, saya datang kesini bukan karena kemauanku sendiri, tapi saya datang kesini karena terpaksa", tutur iblis.

"Apa yang membuatmu terpaksa harus datang kesini wahai mahluk terkutuk?" tanya Rasulullah SAW.

Iblis menjawab, "Telah datang kepadaku seorang malaikat yang diutus oleh Tuhan Yang Maha Agung, dimana utusan itu berkata kepadaku, 'Sesungguhnya Allah SWT memerintahmu untuk datang kepada Muhammad SAW sementara engkau adalah mahluk yang rendah dan hina. Engkau harus memberi tahu kepadanya, bagaimana engkau menggoda dan merekayasa anak-cucu Adam AS, bagaimana engkau membujuk dan merayu mereka. Lalu engkau harus menjawab segala apa yang ditanyakan Muhammad SAW dengan jujur. Maka demi Kebesaran dan Keagungan Allah SWT, jika engkau menjawab dengan bohong, sekalipun hanya sekali, sungguh engkau akan Allah SWT jadikan debu yang bakal

dihempaskan oleh angin kencang, dan musuh-musuhmu akan merasa senang'.

Wahai Muhammad, maka sekarang saya datang kepadamu sebagaimana yang diperintahkan kepadaku. Maka tanyakan apa saja yang engkau inginkan. Kalau sampai saya tidak menjawab dengan jujur, maka musuh-musuhku akan merasa senang atas musibah yang bakal saya terima. Sementara tidak ada beban yang lebih berat bagiku daripada bersenangnya musuh-musuhku atas musibah yang menimpa diriku".

Rasulullah SAW mulai melemparkan pertanyaan kepada iblis, "Jika engkau bisa menjawab dengan jujur, maka coba ceritakan kepadaku, siapa orang yang paling engkau benci?"

Iblis menjawab dengan jujur, "Engkau, wahai Muhammad, adalah orang yang paling aku benci dan kemudian orang-orang yang mengikuti agamamu."

"Lalu siapa lagi yang palimg engkau benci?" tanya Rasulullah SAW.
"Seorang pemuda yang bertakwa dimana ia mencurahkan dirinya hanya kepada Allah SWT ", jawab iblis.

"Siapa lagi?" tanya Rasulullah SAW.
"Orang alim yang wara' (menjaga diri dari syubhat) lagi sabar," jawab iblis.

"Siapa lagi?" tanya Rasulullah SAW.
"Orang yang senantiasa melanggengkan kesucian dari tiga kotoran (hadats besar, kecil, dan najis)", tutur iblis.

"Siapa lagi?", tanya Rasulullah SAW.
"Orang fakir yang senantiasa bersabar, yang tidak pernah menuturkan kefakirannya kepada siapapun dan juga tidak pernah mengeluhkan penderitaan yang dialaminya," jawab iblis.

"Lalu dari mana engkau tahu kalau ia bersabar?" tanya Rasulullah SAW.
"Wahai Muhammad, bila ia masih dan pernah mengeluhkan penderitaannya kepada mahluk yang sama dengannya selama tiga hari, maka Allah SWT tidak akan mencatat perbuatannya dalam kelompok

orang-orang yang bersabar," jelas iblis.

"Lalu siapa lagi wahai iblis?" tanya Rasulullah SAW.
"Orang kaya yang bersyukur", tutur iblis.

"Lalu apa yang bisa memberi tahu kepadamu, bahwa ia bersyukur?" Tanya Rasulullah SAW.
"Bila saya melihatnya ia mengambil kekayaannya dari apa saja yang dihalalkan dan kemudian disalurkan pada tempatnya", tutur iblis.

"Bagaimana kondisimu apabila ummatku menjalankan shalat?" Tanya Rasulullah SAW.
"Wahai Muhammad, saya langsung merasa gelisah dan gemetar," jawab iblis.

"Mengapa wahai mahluk yang terkutuk?" tanya Rasulullah SAW.
"Sesunguhnya apabila seorang hamba bersujud kepada Allah SWT sekali sujud, maka Allah SWT akan mengangkat satu derajat (tingkat). Apabila mereka berpuasa, maka saya terikat sampai mereka berbuka kembali. Apabila mereka menunaikan manasik haji, maka saya jadi gila. Apabila mereka membaca Al-Qur'an, maka saya akan meleleh (mencair) seperti timah yang dipanaskan dengan api. Apabila mereka bersedekah maka seakan-akan orang yang bersedekah tersebut mengambil kapak lalu memotong saya menjadi dua," jawab iblis.

"Mengapa demikian wahai Abu Murrah (julukan iblis)?" tanya Rasulullah SAW.
"Sebab dalam sedekah ada empat perkara yang perlu diperhatikan; Dengan sedekah itu, Allah SWT akan menurunkan keberkahan dalam hartanya, menjadikan ia disenangi dikalangan mahluk-Nya, dengan sedekah itu pula Allah SWT akan menjadikan suatu penghalang antara neraka dengannya dan akan menghindarkan segala bencana dan penyakit," tutur iblis menjelaskan.

"Lalu bagaimana pendapatmu tentang Abu Bakar?" tanya Rasulullah SAW.
"Ia sewaktu Jahiliyyah saja tidak pernah taat kepadaku, apalagi sewaktu dalam Islam", tutur iblis.

"Bagaimana dengan Umar bin Khaththab?" tanya Rasulullah SAW.
"Demi Allah SWT, setiap kali saya bertemu dengannya, mesti akan lari darinya," jawab iblis.

"Bagaimana dengan Utsman?" tanya Rasulullah SAW.
"Saya merasa malu terhadap orang yang para malaikat saja malu kepadanya", jawab iblis.

"Lalu bagaimana dengan Ali bin Abi Thalib?" tanya Rasulullah SAW.
"Andaikan saya bisa selamat darinya dan tidak pernah bertemu dengannya, ia meninggalkanku dan saya pun meninggalkannya. Akan tetapi ia tidak pernah melakukan hal itu sama sekali" tutur iblis.

"Segala puji bagi Allah SWT yang telah menjadikan ummatku bahagia dan mencelakakanmu sampai pada waktu yang ditentukan", tutur Rasulullah SAW.

"Tidak dan tidak mungkin, dimana ummatmu bisa bahagia sementara saya senantiasa hidup dan tidak mati sampai pada waktu yang telah ditentukan. Lalu bagaimana engkau bisa bahagia terhadap ummtmu, sementara saya bisa masuk kepada mereka melalui aliran darah dan daging, sedangkan mereka tidak melihatku. Demi Tuhan yang telah menciptakanku dan telah menunda kematianku sampai pada hari mereka dibangkitkan kembali (Kiamat), sungguh saya akan menyesatkan mereka seluruhnya, baik yang bodoh maupun yang alim, yang awam maupun yang bisa membaca Al-Qur'an, yang nakal maupun yang rajin beribadah, kecuali hamba-hamba Allah SWT yang mukhlis (murni)," tutur iblis.

"Siapa menurut engkau hamba-hamba Allah SWT yang mukhlis itu?" Tanya Rasulullah SAW.

Iblis menjawab dengan panjang lebar, "Apakah engkau tidak tahu wahai Muhammad, bahwa orang yang masih suka dirham dan dinar (harta) adalah belum bisa murni karena Allah SWT. Apabila saya melihat seseorang sudah tidak menyukai dirham dan dinar, serta tidak suka dipuji, maka saya tahu bahwa ia adalah orang yang mukhlis karena Allah, lalu saya tinggalkan. Sesungguhnya seorang hamba selagi masih suka harta dan pujian, sedangkan hatinya selalu bergantung pada kesenangan-kesenangan duniawi, maka ia akan lebih taat kepadaku daripada orang-orang yang telah saya jelaskan kepadamu.

Apakah engkau tidak tahu wahai Muhammad, bahwa cinta harta itu termasuk dosa yang paling besar? Apakah engkau tidak tahu wahai Muhammad, bahwa cinta kedudukan adalah termasuk dosa yang paling besar? Apakah engkau tidak tahu saya memiliki tujuh puluh ribu anak, sedangkan setiap anak dari jumlah tersebut memiliki tujuh puluh ribu setan. Diantara mereka ada yang sudah saya tugaskan untuk menggoda ulama, ada yang saya tugaskan untuk menggoda para pemuda, ada yang saya tugaskan untuk menggoda orang-orang yang sudah tua. Anak-anak muda bagi kami tidak masalah, sedangkan anak-anak kecil lebih mudah kami permainkan sekehendak saya.

Diantara mereka juga ada yang saya tugaskan untuk menggoda orang-orang yang tekun beribadah, dan ada juga yang saya tugaskan untuk menggoda orang-orang zuhud. Mereka keluar-masuk dari kondisi ke kondisi lain, dari satu pintu ke pintu lain, sehingga mereka berhasil dengan menggunakan cara apapun. Saya ambil dari mereka nilai keikhlasan dalam hatinya, sehingga mereka beribadah kepada Allah dengan tidak ikhlas, sementara mereka tidak merasakan hal itu.

Apakah engkau tidak tahu wahai Muhammad, bahwa Barshish seorang rahib (pendeta) yang berbuat ikhlas karena Allah selama tujuh puluh tahun, sehingga dengan doanya ia sanggup menyelamatkan orang-orang yang sakit. Akan tetapi saya tidak berhenti menggodanya sehingga ia sempat berbuat zina dengan seorang perempuan, membunuh orang dan mati dalam kondisi kafir? Inilah yang disebutkan oleh Allah SWT dalam kitab-Nya dengan firman-Nya: "(Bujukan orang-orang munafik itu adalah) seperti (bujukan) setan ketika dia berkata kepada manusia : 'Kafirlah kamu', maka tatkala manusia itu telah kafir ia berkata, 'sesungguhnya aku cuci tangan darimu, karena sesungguhnya aku takut kepada Allah, Tuhan Semesta Alam". (QS.Al-Hasyr:16).

Apakah engkau tidak tahu wahai Muhammad, bahwa kebohongan itu dari saya, saya adalah yang berbohong pertama kali. Orang yang berbohong adalah temanku. Barangsiapa bersumpah atas nama Allah dengan berbohong maka ia adalah kekasihku.

Apakah engkau tidak tahu wahai Muhammad, bahwa saya pernah bersumpah kepada Adam dan Hawa dengan atas nama Allah, "Bahwa saya akan memberi nasihat kepada kalian berdua'. Maka sumpah bohong itu menyenangkan hatiku. Sedangkan menggunjing dan mengadu domba adalah buah santapan dan kesukaanku. Kesaksian dusta adalah penyejuk mataku dan kesenanganku. Barangsiapa bersumpah dengan menceraikan istrinya (talak) maka hampir tidak akan bisa selamat, sekalipun hanya sekali. Andaikan itu benar, yang karenanya orang membiasakan lidahnya mengucapkan kata-kata tersebut, istrinya akan menjadi haram. Kemudian dari pasangan tersebut menghasilkan keturunan sampai hari Kiamat nanti yang semuanya hasil dari anak-anak zina. Sehingga seluruhnya masuk neraka hanya gara-gara satu ucapan.

Wahai Muhammad, sesungguhnya diantara ummatmu ada orang yang menunda-nunda shalatnya dari waktu ke waktu. Ketika ia hendak menjalankan shalat maka saya selalu berada padanya dan mengganggu sembari berkata kepadanya, 'Masih ada waktu, teruskan engkau sibuk dengan urusan dan pekerjaan yang engkau lakukan' sehingga ia menunda shalatnya, dan kemudian shalat diluar waktunya. Akibatnya dengan shalat yang dikerjakan diluar waktunya itu akan dipukul di kepalanya. Kalau saya merasa kalah, maka saya mengirim kepadanya salah seorang dari setan-setan manusia yang akan menyibukkan waktunya. Kalau dengan usaha itu saya masih kalah, maka saya tinggalkan sampai ia menjalankan shalat.

Ketika dalam shalatnya saya berkata kepadanya, 'Lihatlah ke kanan dan ke kiri'. Akhirnya ia melihat. Maka pada saat itu wajahnya saya usap dengan tangan saya, kemudian saya menghadap didepan matanya sembari berkata, 'engkau telah melakukan apa yang tidak akan menjadi baik lamanya'.

Wahai Muhammad, engkau tahu, bahwa orang yang banyak menoleh dalam shalatnya, Allah akan memukul kepalanya dengan shalat tersebut. Kalau dalam shalat ia sanggup mengalahkan saya, sementara ia shalat sendirian, maka saya perintahkan untuk tergesa-gesa. Maka ia mengerjakan shalat seperti ayam yang mencocok benih-benih untuk dimakan dan segera meninggalkannya. Kalau ia sanggup mengalahkan saya, dan shalat berjamaah, maka saya kalungkan rantai dilehernya.

Ketika ia sednag ruku' saya tarik kepalanya keatas sebelum imam bangun dari ruku' dan saya turunkan sebelum imam turun. Wahai Muhammad, engkau tahu, bahwa orang yang melakukan shalat seperti itu, maka batal shalatnya, dan di hari Kiamat nanti Allah akan menyalin kepalanya dengan kepala keledai.

Kalau dengan cara tersebut saya masih kalah, maka saya perintahkan meremas-remas jari-jemarinya sehingga bersuara, sedangkan ia sedang shalat, karenanya ia tidak termasuk orang-orang yang bertasbih kepadaku padahal ia sedang shalat.

Kalau dengan cara tersebut masih juga tidak mempan, maka saya tiup hidungnya sehingga ia menguap, sementara ia sedang shalat. Kalau ia tidak menutupi mulutnya dengan tangannya maka setan masuk kedalam perutnya, sehingga ia semakin rakus dengan dunia dan berbagai perangkapnya. Ia akan selalu mendengar dan taat kepadaku.

Bagaimana ummatmu bisa bahagia wahai muhammad, sementara saya memerintah orang-orang miskin untuk meninggalkan shalat, dan saya berkata kepadanya, 'Shalat bukanlah kewajiban kalian, shalat hanya kewajiban orang-orang yang diberi nikmat oleh Allah'. Saya pun berkata kepada orang yang sakit, 'Tinggalkan shalat, karena shalat bukanlah kewajibanmu. Shalat hanyalah kewajiban orang-orang yang diberi nikmat kesehatan. Sebab Allah sudah berfirman, '...dan tidak apa-apa bagi seorang yang sedang sakit...' (QS An-Nur:61). Kalau engkau sudah sembuh baru melakukan shalat. Akhirnya ia mati dalam kondisi kafir. Apabila ia mati dengan meninggalkan shalat ketika sedang sakit, maka ia akan bertemu Allah dengan dimurkai.

Wahai Muhammad, jika saya menyimpang dan berdusta kepadamu, maka hendaknya engkau memohon kepada Allah agar saya dijadikan debu yang lembut. Wahai Muhammad, apakah engkau masih juga merasa gembira terhadap ummatmu, sementara saya bisa memurtadkan seperenam dari ummatmu untuk keluar dari Islam?".

Kemudian Rasulullah SAW meneruskan pertanyaannya, "Wahai mahluk yang terkutuk, siapa teman dudukmu?".
"Orang-orang yang suka makan riba", jawab Iblis.

"Lalu siapa teman dekatmu?", tanya Rasulullah SAW.
"Orang yang berzina", jawab Iblis.

"Siapa teman tidurmu?", tanya Rasulullah SAW.
"Orang yang mabuk", jawab Iblis.

"Siapa tamumu?", tanya Rasulullah SAW.
"Pencuri", jawab Iblis.

"Siapa utusanmu?", tanya Rasulullah SAW.
"Tukang sihir", jawab Iblis.

"Apa yang menyenangkan pandangan matamu?", tanya Rasulullah SAW.
"Orang yang bersumpah dengan talak", jawab Iblis.

"Siapa kekasihmu?", tanya Rasulullah SAW.
"Orang yang meninggalkan shalat Jum'at", jawab Iblis.

"Wahai mahluk yang terkutuk, apa yang mengakibatkan punggungmu patah?", tanya Rasulullah SAW.
"Suara ringkik kuda untuk berperang membela agama Allah SWT", jawab Iblis.

"Apa yang membuat hatimu panas?", tanya Rasulullah SAW.
"Banyak beristighfar kepada Allah, baik di malam hari maupun di siang hari", jawab Iblis.

"Apa yang membuatmu merasa malu dan hina?", tanya Rasulullah SAW.
"Sedekah secara rahasia", jawab Iblis.

"Apa yang menjadikan matamu buta?", tanya Rasulullah SAW.
"Shalat diwaktu sahur", jawab Iblis.

"Apa yang dapat mengendalikan kepalamu?", tanya Rasulullah SAW.
"Memperbanyak shalat berjamaah", tutur Iblis.

"Siapa orang yang paling membahagiakanmu?", tanya Rasulullah SAW.
"Orang yang sengaja meninggalkan shalat", tutur Iblis.

"Siapa yang paling celaka menurut engkau?", tanya Rasulullah SAW.
"Orang-orang yang kikir", jawab Iblis.

"Apa yang paling menyita pekerjaanmu?", tanya Rasulullah SAW.
"Majelis orang-orang alim", jawab Iblis

"Bagaimana cara engkau makan?", tanya Rasulullah SAW.
"Dengan tangan kiriku dan jari-jemariku", jawab Iblis.

"Dimana engkau mencari tempat berteduh untuk anak-anakmu diwaktu panas?", tanya Rasulullah SAW.
"Dibawah kuku manusia", jawab Iblis.

"Berapa kebutuhan yang pernah engkau minta kepada Tuhanmu?", Tanya Rasulullah SAW.
"Sepuluh macam", jawab Iblis.

"Apa saja itu wahai mahluk terkutuk?", tanya Rasulullah SAW.
Iblis pun menjawab : "Saya meminta-Nya agar saya bisa berserikat dengan anak-cucu Adam dalam harta kekayaan dan anak-anak mereka. Akhirnya Allah mengizinkanku berserikat dalam kelompok mereka. Itulah maksud firman Allah SWT : 'Dan berserikatlah dengan mereka pada harta dan anak-anak dan beri janjilah mereka. Dan tidak ada yang dijanjikan oleh setan kepada mereka melainkan tipuan belaka'. QS.Al-Isra':64).

Setiap harta yang tidak dikeluarkan zakatnya, maka saya ikut memakannya. Saya juga ikut makan makanan yang bercampur riba dan haram serta segala harta yang tidak dimohonkan perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk.

Setiap orang yang tidak memohon perlindungan kepada Allah dari setan ketika bersetubuh dengan istrinya, maka setan akan ikut bersetubuh. Akhirnya melahirkan anak yang mendengar dan taat kepadaku.

Begitu pula orang yang naik kendaraan dengan maksud mencari penghasilan yang tidak dihalalkan, maka saya adalah temannya. Itulah maksud firman Allah SWT: 'Dan kerahkanlah terhadap mereka pasukan berkuda dan pasukanmu yang berjalan kaki'. (QS.Al-Isra':64).

Saya memohon kepada-Nya agar saya punya rumah, maka rumahku adalah kamar mandi. Saya memohon agar saya punya masjid, akhirnya pasar menjadi masjidku. Saya memohon agar saya punya Al-Qur'an, maka syair adalah Al-Qur'anku. Saya memohon agar saya punya adzan, maka terompet adalah penggilan adzanku. Saya memohon kepada-Nya agar saya punya tempat tidur, maka orang-orang mabuk adalah tempat tidurku. Saya memohon agar saya memiliki teman-teman yang menolongku, maka kelompok Al-Qadariyyah menjadi teman-teman yang membantuku.

Dan saya memohon agar saya memiliki teman-teman dekat, maka orang-orang yang menginfakkan harta kekayaannya untuk kemaksiatan adalah teman dekatku. Itulah maksud firman Allah SWT : 'Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara setan dan setan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya'. (QS.Al-Isra':27) ".

Rasulullah SAW berkata kepada Iblis, "Andaikan tidak setiap apa yang engkau ucapkan itu didukung oleh ayat-ayat dari Kitab Allah tentu aku tidak akan membenarkanmu". Lalu Iblis berkata lagi, "Wahai Muhammad, saya memohon kepada Allah agar saya bisa melihat anak-cucu Adam, sementara mereka tidak bisa melihatku. Kemudian Allah menjadikan aku bisa mengalir melalui peredaran darah mereka. Diriku bisa berjalan kemanapun sesuai kemauan diriku dan dengan cara bagaimana pun. Kalau saya mau dalam sesaat pun bisa. Kemudian Allah berfirman kepadaku. 'Engkau bisa melakukan apa saja yang kau minta'. Akhirnya saya merasa senang dan bangga sampai hari Kiamat. Sesungguhnya orang yang mengikutiku lebih banyak daripada orang yang mengikutimu. Sebagian besar anak-cucu Adam akan mengikutiku sampai hari Kiamat".

Iblis melanjutkan lagi, "Saya memiliki anak yang saya beri nama Atamah. Ia akan kencing di telinga seorang hamba ketika ia tidur meninggalkan shalat Isya'. Andaikan tidak karenanya tentu manusia tidak akan tidur terlebih dahulu sebelum menjalankan shalat.

Saya juga punya anak yang saya beri nama Mutaqadhi. Apabila ada seorang hamba melakukan ketaatan (ibadah) dengan rahasia dan ingin menutupinya, maka anak saya tersebut senantiasa membatalkannya dan dipamerkan ditengah-tengah manusia, sehingga semua manusia tahu. Akhirnya Allah membatalkan sembilan puluh sembilan dari seratus pahala. Sehingga yang tersisa hanya satu pahala. Sebab setiap ketaatan yang dilakukan secara rahasia akan diberi seratus pahala.

Saya punya anak lagi yang bernama Kuhyal, dimana ia bertugas mengusapi celak mata semua orang yang sedang berada di majelis pengajian dan ketika khatib sedang berkuthbah. Sehingga mereka terkantuk dan akhirnya tidur, tidak bisa mendengarkan apa yang dibicarakan para ulama. Mereka yang tertidur tidak akan ditulis pahala sedikitpun untuk selamanya".

Iblis melanjutkan lagi, "Setiap kali ada perempuan keluar mesti ada setan yang duduk di pinggulnya, ada pula yang duduk di daging yang mengelilingi kukunya. Dimana mereka akan menghiasi kepada orang-orang yang melihatnya. Kedua setan itu kemudian berkata kepadanya,

'Keluarkan tanganmu'. Akhirnya ia mengeluarkan tangannya, kemudian kukunya tampak, lalu kelihatan nodanya".

Iblis melanjutkan lagi, "Wahai Muhammad, sebenarnya saya tidak bisa menyesatkan sedikit pun.

Akan tetapi saya hanya akan mengganggu dan menghiasi. Andaikan saya memiliki hak dan kemampuan untuk menyesatkan, tentu saya tidak membiarkan segelintir manusia pun di muka bumi ini yang masih sempat mengucapkan dua kalimat Syahadat, 'Tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah Utusan-Nya'. Tidak akan ada lagi orang yang shalat dan berpuasa. Sebagaimana engkau wahai Muhammad, tidak berhak untuk memberikan hidayah sedikit pun kepada siapa saja.

Akan tetapi engkau adalah seorang utusan dan penyampai amanat dari Allah. Andaikan engkau memiliki hak dan kemampuan untuk memberi hidayah, tentu engkau tidak akan membiarkan segelintir orang kafir pun di muka bumi ini. Engkau hanyalah sebagai argumentasi (Hujjah)

Allah SWT terhadap mahluk-Nya. Sementara saya hanyalah menjadi sebab celakanya orang yang sebelumnya sudah dicap oleh Allah sebagai orang celaka. Orang yang bahagia dan beruntung adalah orang yang dijadikan bahagia oleh Allah sejak dalam perut ibunya, sedangkan orang yang celaka adalah orang yang dijadikan celaka oleh Allah sejak dalam perut ibunya".

Rasulullah SAW kemudian membacakan firman Allah SWT : "Jikalau Tuhanmu menghendaki, tentu Dia menjadikan manusia ummat yang satu, tetapi mereka senantiasa berselisih pendapat. Kecuali orang-orang yang diberi Rahmat oleh Tuhanmu'. (QS.Hud:118-119).

Kemudian beliau Nabi SAW melanjutkan dengan firman Allah SWT : "Dan adalah ketetapan Allah itu suatu ketetapan yang pasti berlaku". (QS.Al-Ahzab:38).

Lantas Rasulullah SAW berkata lagi kepada iblis, "Wahai Abu Murrah (iblis), apakah engkau masih mungkin bertobat dan kembali kepada Allah, sementara saya akan menjaminmu masuk surga".

Iblis menjawab, "Wahai Rasulullah, Ketentuan telah memutuskan dan Qalam pun telah kering dengan apa yang terjadi seperti ini hingga hari Kiamat nanti. Maka Maha Suci Allah Yang telah menjadikanmu sebagai tuan para Nabi dan Khathib para penduduk Surga, Dia telah memilih dan mengkhususkan dirimu. Sementara Dia telah menjadikan saya sebagai tuan orang-orang celaka dan

Khatib para penduduk Neraka. Saya adalah mahluk yang celaka lagi terusir. Ini adalah akhir dari apa yang saya beritahukan kepadamu, dan saya mengatakan sejujurnya ".

Segala Puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, Awal dan Akhir, Zhahir dan Bathin Dan semoga Shalawat dan Salam sejahtera tetap diberikan kepada seorang Nabi yang Ummi dan kepada para keluarga dan sahabatnya serta para Utusan dan para Nabi.
------------------------------------------

Dikutip dari Syajaratul Kaun, doktrin tentang pribadi manusia pilihan, Muhammad SAW, yang ditulis oleh Asy-Syaikh Al-Akbar Muhyidin Ibnu Arabi Abdullah Muhammad bin Ali bin Muhammad bin Ahmad bin Ali Al-Hatimi Ath-Tha'i Al-Andalusia), 17 Ramadhan 560 H - 22 Rabi'uts-Tsani 638 H

Semoga bermanfaat buat kita semua, para pengikut Rasulullah SAW, manusia pilihan, tuan para Nabi dan Khathib para penduduk Surga. Semoga pula kita diberikan-Nya kemampuan dan ketebalan iman untuk mengiktu Al-Qur'an & Al-Hadits, kemudian dihari berbangkit nanti oleh Allah SWT, kita digolongkan didalam barisan dan kelompoknya Nabi Muhammad SAW. Amin. Akhirul kalam, afwan jika ada kekeliruan dan apabila menjadikan kurang berkenan
Selengkapnya...