Selasa, 05 Oktober 2010

Hidup di dunia hanya sementara

Setiap muslim harus menyadari bahwa hidup di dunia ini hanya sementara. Hidup yang kekal adalah di akherat kelak. Dan Allah menciptakan manusia untuk mendiami bumi ini adalah untuk mengabdi kepada-Nya.

Oleh sebab itu, manusia harus selalu bersiap-siap untuk meninggalkan dunia ini. Jangan hanya terlena dengan kemampuan dunia yang sesaat ini. Seorang muslim yang beriman akan selalu ingat dengan akhir hidup ini. Dan ia akan mempersiapkan bekal untuk hari akhirat dengan banyak melaksanakan amal-amal yang baik serta selalu taat beribadah kepada Allah.

Dunia bukanlah tempat bermain-main dan bersenda gurau belaka, akan tetapi juga tempat yang tepat untuk menanam dan berinfestasi agar dapat menuai dan beruntung di hari kemudian.

Banyak orang yang berlama-lama berpanjang kalam/kata hingga mulut berbusa membicarakan persoalan dunia. Namun mereka melupakan dan mengabaikan kepada yang mengurus dunia (Allah Sang Pencipta).

Ketika ada orang-orang yang membela kebenaran dan berusaha menegakkan keadilan justru dianggap sebagai musuh penguasa dan penghambat kemajuan. Di buru, di kejar hingga ke liang semut untuk di tangkap dan dipenjarakan. Namun pecandu narkoba, pecinta kemaksiyatan dan kedzaliman dibiarkan terus tumbuh dan berkembang sulit disentuh peradilan.

Bencana alam yang terjadi dengan segala bentuknya seperti gempa bumi, tanah longsor, banjir bandang, badai, dll. Tidak membuat manusia sadar dan mau introspeksi untuk mau memahami dan mau mengerti terhadap semua itu, akan tetapi justru mereka tetap dalam kedzalimannya.

Banyak manusia tidak berpikir dan tidak sadar bahwa alam itu juga memiliki hukum-hukum dalam bentuk rantai sistem. Maka ketika salah satu mata rantai sistem itu diputus oleh tangan manusia maka akan terjadilah bencana. Salahkah apabila alam itu marah ketika mereka didzalimi manusia?

Kedzaliman adalah musuh Allah, apabila dibiarkan maka Allah akan turun tangan untuk memberi peringatan. Nabi SAW bersabda : "Orang-orang dzalim itu tidak akan lepas dari siksaan Allah dan begitulah adzab Tuhanmu yang sangat pedih dan keras." (HR. Muslim)

Allah SWT berfirman : "Dan siapakah yang lebih dzalim daripada orang-orang yang telah diperingatkan dengan ayat-ayat Tuhannya, kemudian ia berpaling daripadanya? Sesungguhnya Kami akan memberikan balasan kepada orang-orang yang berdosa." (QS. As Sajdah : 22)


Penulis : Emsya Dalimo.
Dikutip dari : Buletin Cahaya, Nomor 18 Tahun Ke-14 22 Jumadil Awal 1431 H / 7 Mei 2010 M.
Diterbitkan oleh : Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumatera Selatan (PWM SumSel).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar