Kamis, 11 November 2010

Langkanya orang yang jujur dan amanah

Mencari orang yang jujur dan amanah di negeri ini sudah sangat sulit. Orang yang jujur dan amanah sekarang sudah langka. Sebagian pemimpin kita sudah tidak lagi amanah. Mereka seenaknya menggunakan fasilitas yang disediakan negara untuk kepentingan pribadi.

Coba kita renungkan suatu peristiwa yang sangat mengharukan, yang terjadi di zaman pemerintahan Khalifah Umar bin Abdul Aziz. Suatu hari, di saat sang khalifah sedang merampungkan tugas-tugas kenegaraan, secara tiba-tiba masuklah seorang putra kesayangannya. Dengan sikapnya yang ramah, ditatapnya putra kesayangannya itu seraya menyapa, "Ada apa wahai anakku." "Ada sesuatu yang ingin aku bicarakan, ayahku," jawab anaknya. "Apakah urusan kenegaraan?" sergah sang khalifah. "Tidak, wahai ayahku. Hanya urusan keluarga," kata anaknya lagi.

Setelah kalimat jawaban dari sang anak itu, serta merta sang khalifah bergegas menuju ke suatu tempat sambil mematikan lampu. Maka gelap gulitalah ruangan tersebut. Dengan terheran-heran, anak kesayangannya itu bertanya; "Wahai ayah, apakah gerangan yang terjadi? Bukankah sebaiknya kita berbicara di bawah cahaya lampu yang terang seperti tadi?"

Dengan sangat santun, sang khalifah menjawab; "Lampu yang ayah pakai tadi adalah inventaris negara, sedangkan yang akan kita bicarakan adalah urusan keluarga." Tak lama kemudian, khalifah memanggil pelayannya dan menyuruh membawakan lampu dari ruang dalam. Setelah lampu itu tiba di hadapan khalifah, ia pun berkata; "Nah sekarang lampu yang menyala ini adalah milik kita pribadi, dan minyaknya dibeli dari uang pribadi."

Inilah potret seorang pemimpin yang menjunjung tinggi nilai amanah. Ia tidak mau mencampur-baurkan antara urusan negara dengan urusan pribadi atau keluarga. Ia tidak mau memanfaatkan milik negara untuk kepentingan pribadi atau keluarga. Karena ia menyadari, bahwa ia bisa jadi pemimpin karena diberi kepercayaan oleh rakyat, dan itu merupakan amanah yang harus dijalankan dengan penuh kejujuran.

Seorang pemimpin harus berlaku adil, karena adil itu juga merupakan amanah. Perlakukan adil itu berlaku terhadap semua orang. Dalam sebuah hadist Rasulullah SAW bersabda; "Andaikata putriku sendiri Fatimah yang mencuri, niscaya aku sendiri yang akan memotong tangannya."

Kejujuran dan keadilan merupakan sifat yang harus dimiliki oleh setiap pemimpin. Berat memang untuk mengaplikasikan kejujuran dan keadilan tersebut. Lebih-lebih di zaman yang penuh dengan berbagai godaan serta rayuan "keduniaan" yang semakin marak, yang membuat iman seseorang jadi goyang. Tak terkecuali mereka yang ditakdirkan Allah untuk jadi pemimpin, pejabat, wakil rakyat, dan lain sebagainya.


Penulis : Emsya Dalimo.
Dikutip dari : Buletin Cahaya, Nomor 41 Tahun Ke-14 14 Dzulqaedah 1431 H / 22 Oktober 2010 M.
Diterbitkan oleh : Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumatera Selatan (PWM SumSel).

2 komentar:

  1. <>

    Potongan riwayat ini ada versi aslinya dalam bahasa Arab? Terdapat di kitab mana?

    BalasHapus
  2. The Best Casinos with Slots Near Me
    The Best kadangpintar Casinos with Slots Near Me · 토토사이트 1. Wild Casino, Las Vegas, NV · 2. Vegas w88 Casino, Las Vegas, NV · 3. Red Dog, 룰렛 전략 Casino Vegas, NV หาเงินออนไลน์ · 4. Sloto

    BalasHapus