Senin, 14 Juni 2010

Ensiklopedi - Mu'amalah

Mu'amalah artinya bergaul, berinteraksi dengan orang lain, bermu'amalah.

Menurut syara' Mu'amalah ialah : beberapa aturan syara' yang mengatur hubungan manusia sesama manusia tentang urusan kehidupan dunia.

Manusia secara fitrahnya dijadikan Allah sebagai makhluk sosial, satu sama lainnya saling membutuhkan dengan rahman dan rahimnya Allah agar hubungan manusia sesama manusia berjalan baik sehingga bisa membentuk satu masyarakat yang rukun damai, maka diaturnya hukum-hukum yang berkaitan dengan muamalah seperti aturan jual beli, pagang gadai, simpan pinjam, sewa menyewa, utang piutang, tijaroh (perdagangan) perusahaan pesero (syirkah) dan bentuk-bentuk lain yang termasuk aturan hubungan manusia dengan yang lain. Berkembangnya ilmu pengetahuan berkembang pula bentuk mu'amalah yang ada dalam kehidupan ummat, seperti sistem Ekonomi Islam, Bank Syari'ah, Asuransi Syari'ah dan lain-lain.

Mu'amalah juga berbentuk tolong menolong dalam menata kehidupan bermasyarakat yang saling membutuhkan satu sama lainnya, seperti adanya koperasi atau BMT (Baitul Ma! wattamwi!) merupakan lembaga keuangan masyarakat dengan skala kecil, semuanya itu tentu harus di atur sesuai dengan prinsip dasar islam dalam masalah kebutuhan yaitu Halalan Toyyiban.

Cabang Iman 70 Lebih
"Iman itu tujuh lebih dar 70 cabang atau lebih dari 60 cabang, maka yang paling utama darinya adalah : "LAILAHA ILLALLAH" Dan yang paling enteng darinya adalah membuang gangguan yang ada dijalan, dan malu (berbuat jahat) itu adalah salah satu cabang iman."

Keterangan : Berdasarkan hadist shahih riwayat Muslim yang diterima oleh Abu Hurairah dari Rasulullah, dia mendengar Rasulullah SAW bersabda tentang cabang iman, maksudnya iman itu banyak sekali cabangnya dan banyak sekali perbuatan amal baik merupakan cerminan seseorang beriman, kunci utama dan paling tinggi terletak pada kalimat tauhid Lailahaillallah yang merupakan cerminan iman dalam kepribadian seorang muslim, membuang gangguan dijalan umum seperti duri, kotoran dan lain-lain, yang dilakukan dengan ikhlas adalah cerminan keimanan seseorang, begitu juga rasa malu kalau berbuat jahat.


Dikutip dari : Buletin Cahaya, Nomor 52 Tahun Ke-13 22 Muharram 1431 H / 8 Januari 2010 M.
Diterbitkan oleh : Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumatera Selatan (PWM SumSel).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar