Senin, 14 Juni 2010

Mujahadah

Mujahadah ialah selalu bersungguh-sungguh dalam setiap amal. Sekecil apapun amal yang kita lakukan. Suatu perbuatan baik akan melekat pada diri seseorang manakala mereka mempunyai i'tikad/keinginan untuk berbuat kebaikan, menjadilah dia kebiasaan. Oleh karena itulah maka kita dituntut untuk selalu berjuang (mujahadah) melawan keinginan-keinginan jahat/destruktif yang dapat melupakan kita terhadap perbuatan-perbuatan yang baik/konstruktif.

Sebaliknya perbuatan jahat itu juga akan muncul kapan saja dan dimana saja menimpa manusia. Itupun juga kembali kepada keinginan seseorang. Apabila hatinya/nafsunya terjebak untuk memperturutkannya maka mereka akan terbiasa hidup dalam kejahatan/kemaksiatan. Maka dari itu untuk menghindari kebiasaan buruk ini juga dituntut berjuang melawannya.

Kebaikan dan kejahatan adalah fenomena yang keduanya akan selalu mengikuti perjalanan manusia, dan akan selalu mempengaruhi kehidupan. Karena itu Allah SWT memberikan ilmu dan agama, agar dengan alat tersebut manusia dapat memilihnya mana yang baik dan berakibat baik pada kehidupannya, yang baik tapi berakibat buruk bagi kehidupan dan yang buruk tetapi dapat berakibat baik. Mengapa demikian? Sebab penilaian terhadap sesuatu apabila hanya didasarkan kepada hawa nafsu hasilnya akan menjadi sangat subyektif.

Oleh karena itulah Allah SWT dalam menganjurkan manusia untuk berbuat kebaikan dan menjauhi kejahatan sebagaiamana keterangan surat Al Isra' ayat 7 : "Apabila kamu berbuat baik, sejatinya kebaikan itu untuk dirimu sendiri, dan apabila kamu berbuat jahat, maka kejahatan itu kembali pula kepadamu." Dalam hal ini Allah menggunakan bahasa filosofis dan sosiologis. Itu semata-mata adalah agar bagaimana manusia dapat menggunakan akal sehat dan daya nalarnya untuk menerima dan meninggalkan sesuatu dengan kesadaran dan keikhlasan tanpa adanya paksaan.

Allah menjamin otoritas manusia untuk menjatuhkan pilihannya dan Dia hanya menunjukkan rambu-rambu kehidupan. Apabila manusia memilih beriman dan berbuat ikhsan/kebaikan maka Allah SWT akan mempahalainya, dan jika mereka memilih kufur dan berbuat kejahatan dia sendiri pulalah yang akan menanggung resikonya.

Mari berjihad "fi sabilillah". Berjihad sungguh-sungguh di jalan Allah.


Dikutip dari : Buletin Cahaya, Nomor 52 Tahun Ke-13 22 Muharram 1431 H / 8 Januari 2010 M.
Diterbitkan oleh : Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumatera Selatan (PWM SumSel).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar