Senin, 07 Juni 2010

Bertobat

Manusia adalah makhluk Allah yang lemah (dhaif). Tak luput dari berbuat salah dan dosa. Kadang-kadang juga terjerumus kepada berbuat dosa besar. Itulah dalam tuntunan agama, kita disuruh untuk selalu "istighfar" atau minta ampun kepada Allah. Nabi Muhammad SAW sendiri orang yang "maksum" (tak berdosa), tidak kurang dari 70 kali "beristighfar".

Orang-orang yang berdosa dapat dikategorikan dua yaitu :
1. Orang-orang kafir, yakni orang-orang yang tidak beriman, kepada Allah SWT dan Rasul-Nya SAW, serta terhadap agama yang dibawa oleh Rosulullah SAW. Selanjutnya orang-orang kafir dikelompokkan lagi yaitu :
a. Ahli kitab, yakni golongan Yahudi dan Nasrani.
b. Kaum munafik, yakni orang-orang yang mengaku beriman padahal hatinya mendustakan.
c. Orang-orang musyrik Quraisy dan atau kaum-kaum lainnya yang menyembah berhala (termasuk juga penganut ateisme serta para penganut agama-agama lain selain Islam).

2. Orang-orang yang berdosa dan banyak melakukan dosa, terutama dosa besar, sehingga timbangan amal buruknya lebih besar dari timbangan amal baiknya. Kelompok ini berasal dari kalangan kaum Muslimin.

Orang-orang yang mati dalam kekafiran kepada Allah SWT akan memperoleh balasan Allah SWT berupa kehidupan yang kekal di neraka denga segala siksaannya. Sebanyak apapun perbuatan baik yang dilakukan orang-orang kafir selama hidup di dunia, maka kekafirannya kepada Allah SWT tetap akan mengantarkanya menuju neraka. Mengenai mereka Allah SWT berfirman : "Sesungguhnya orang-orang kafir, yakni ahli kitab dan orang-orang musyrik(akan masuk) neraka jahannam, mereka kekal didalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruknya makhluk." (QS. Al Bayyinah : 6).

Dan firma-Nya mengenai orang-orang munafik : "Allah mengancam orang-orang munafik laki-laki dan perempuan dan orang-orang kafir dengan neraka jahannam. Mereka kekal didalamnya. Cukuplah neraka itu bagi mereka dan Allah melaknat mereka dan bagi mereka azab yang kekal." (QS. At Taubah : 68).

Apabila orang-orang kafir bertobat sebelum kematian merenggut hidupnya, kemudian beriman dan beramal saleh, maka Allah SWT akan mengampuni dosa-dosanya. Mereka akan digolongkan-Nya ke dalam barisan orang-orang yang beriman.

Sementara itu, orang-orang dari kalangan kaum mukminin yang mati dengan membawa dosa-dosanya (tidak bertobat), akan mendapatkan siksa neraka pula. Namun, bagi mereka siksa tersebut tidaklah kekal. Siksa tersebut hanya berlangsung sementara waktu saja, sesuai dengan kadar dosa yang telah mereka lakukan selama di dunia. Jika telah habis dosanya, maka mereka pun akan dikeluarkan dari neraka dan dimasukkan ke Surga.

Ketentuan ini berlaku karena orang-orang mukmin masih tergolong sebagai ahli tauhid, yakni orang-orang yang mengakui ajaran tauhid, La ilaha ilallah (tiada sesembahan yang hak kecuali Allah). Pandangan ini merupakan padangan Ahlus Sunnah Wal Jama'ah, yang didasarkan kepada hadist-hadist Rasulullah SAW. Rasulullah SAW bersabda : "Akan dikeluarkan dari neraka orang-orang yang (di dunia) mengucapkan La ilaha ilallahu dan di dalam hatinya terdapat timbangan kebaikan walau sebesar gandum. Dan dikeluarkan dari neraka orang-orang yang (di dunia) mengucapkan La ilaha ilallahu dan didalam hatinya terdapat kebaikan walau sebesar biji, dan dikeluarkan dari neraka orang-orang yang (di dunia) mengucapkan La ilaha ilallahu dan di dalam hatinya terdapat timbangan kebaikan walau sebesar atom." (HR. Bukhari-Muslim).

Syarat bertobat menurut Imam Ghazali ialah menyesali perbuatan dosa yang dilakukannya. Berjanji tidak akan mengulanginya lagi. Dan memperbanyak ibadah serta amal sholeh.


Penulis : Emsya Dalimo.
Dikutip dari :Buletin Cahaya, Nomor 20 Tahun Ke-14 07 Jumadil Akhir 1431 H / 21 Mei 2010 M.
Diterbitkan oleh : Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumatera Selatan (PWM SumSel).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar