Jumat, 11 Juni 2010

Masalah Wudhu'

"Sesungguhnya Usman meminta air untuk berwuduk. Maka dicucinya kedua telapak tangannya tiga kali, lalu ia berkumur-kumur, menghisap air (memasukkan air ke dalam hidung) serta menyemburkannya keluar. Kemudian membasuh mukanya tiga kali, membasuh tangan kanan hingga siku sebanyak tiga kali dan tangan kiri seperti itu pula, lalu mengusap kepala, kemudian ia membasuh kaki sebelah kanan hingga dua mata kaki sebanyak tiga kali dan yang kiri seperti itu pula. Kemudian Usman berkata, "Aku melihat Rasulullah berwudluk seperti wuduk aku hari ini." (HR. Bukhari - Muslim).

Hadist yang telah dikemukakan di atas sesungguhnya sekaligus menjelaskan kaifiat (tatacara) dan rukun wuduk yang dilakukan oleh Rasulullah, yang urutannya adalah sebagai berikut :

1. Diawali dengan niat yang merupakan pernyataan dalam hati akan diulainya perbuatan. Niat merupakan faktor yang sangat menentukan dalam kaitannya dengan keabsahan suatu perbuatan (ibadah). Rasulullah bersabda : "Sesungguhnya semua amal perbuatan itu bergantung dengan niatnya, dan sesungguhnya seseorang akan (memperoleh) sesuai dengan apa yang ia niatkan." (HR. Jamaah).

2. Membaca basmalah ketika mengawali wudlu. Rasulullah bersabda : "Setiap perkara yang tidak dimulai dengan bismillahirrahmanirrahim akan terputus (tidak mendapat berkah)."

3. Mencuci kedua telapak tangan dengan air sebanyak tiga kali. Hal ini didasarkan pada Hadist Usman ketika dia berwudlu dia membasuh kedua telapak tangannya dengan air sebanyak tiga kali.

4. Berkumur-kumur dan menghirup air ke dalam hidung. Rasulullah ketika akan berwudlu selalu berkumur-kumur dan menghirup air ke hidung sebanyak tiga kali. Hal ini didasarkan pada hadist berikut ini : ".....kemudian beliau berkumur-kumur dan menghirup air (ke hidung) sebanyak tiga kali." (HR. Abu Daud).

5. Membasuh muka tiga kali dengan mengusap dua sudut mata serta mengusap janggut dengan mensela-selakan jari. Hal ini didasarkan kepada Hadist Nabi berikut ini : "....Kemudian ia (Usman) membasuh mukanya tiga kali..." (HR. Bukhari dan Muslim).
"Adalah Rasulullah mensela-selai janggutnya ketika berwudlu." (HR. Turmuzi, disahihkan oleh Ibnu Khuzaimah, Darul Quthni dan al-Hakim).

6. Membasuh kedua tangan hingga kedua siku sebanyak tiga kali dengan mendahulukan tangan kanan, kemudian tangan kiri. Hal ini didasarkan Hadist berikut ini : "....Kemudian ia (Usman) membasuh tangan kanannya hingga siku sebanyak tiga kali, kemudian tangan kiri seperti demikian pula." (HR. Bukhari dan Muslim).

7. Mengusap/menyapu kepala dimulai dari depan hingga ke belakang (sampai kuduk, tengkuk), hingga kemudian mengembalikannya ke depan seperti permulaan dan hal ini dilakukan satu kali saja. Rasulullah bersabda : "Bahwasanya Rasulullah SAW mengusap kepalanya dengan kedua tangannya, dimulai dari depan hingga belakang (tengkuk, kuduk) kemudian mengembalikannya dari belakang ke depan seperti pada permulaannya." (HR. Bukhari dan Muslim).

8. Mengusap kedua telinga.
Mengusap kedua telinga ini, bagian luarnya dengan ibu jari dan bagian dalamnya dengan telunjuk. Rasulullah bersabda berikut ini : "....Kemudian, beliau mengusap kepalanya sembari kedua jari telunjuknya dimasukkan ke dalam kedua lubang telinganya, telinga bagian luar beliau usap dengan kedua ibu jarinya, sedangkan bagian dalam telinganya dibersihkan dengan kedua telunjuknya." (HR. Abu Daud).

9. Mencuci kedua kaki
Sebagai akhir dari pekerjaan wudlu adalah mencuci kedua kaki, dimulai dari ujung kaki dan telapak hingga dua mata kaki sampai bersih sebanyak tiga kali dengan diawali dari kaki kanan dan disudahi di kaki kiri. Hal ini didasari pada Hadist Usman sebagaimana telah disebutkan di atas. "....Kemudian ia (Usman) membasuh kaki kanannya hingga dua mata kakinya sebanyak tiga kali dan kaki kiri seperti demikian pula." (HR. Bukhari dan Muslim).

10. Setelah selesai berwudlu, dianjurkan membaca syahadat. Hal ini didasarkan pada sabda Rasulullah SAW, sebagai berikut : "....Tidak ada seorangpun dari kamu yang berwudlu dengan sempurna lalu (melainkan) mengucapkan : Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan kecuali Allah dan Muhammad adalah hamba-Nya dan Rasul-Nya, melainkan dibukakan pintu syurga yang delapan, yang ia dapat memasukinya darimana saja ia suka." (HR. Muslim, Ahmad dan Abu Daud).


Penulis : Prof. Dr. H. Romli SA, M.Ag
Dikutip dari : Buletin Cahaya, Nomor 10 Tahun Ke-14 03 Rabiul Akhir 1431 H / 19 Maret 2010 M.
Diterbitkan oleh : Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumatera Selatan (PWM SumSel).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar