Senin, 07 Juni 2010

Ensiklopedi - Al Wahyu

Wahyu menurut bahasa berarti pembicaraan tersembunyi, isyarat yang cepat.
Sedankan menurut pengertian umum, wahyu adalah ungkapan tersembunyi cepat datang secara khusus terhadap orang yang dituju dan tersembunyi dari orang lain.
Wahyu Allah maksudnya firman Allah yang diturunkan kepada Nabi-Nabi Allah.

Allah berfirman dalam surat Al Yunus : 2 "Patutkah menjadi keheranan bagi manusia bahwa kami mewahyukan kepada seseorang laki-laki di antara mereka : "Berilah peringatan kepada manusia dan gembirakanlah orang-orang beriman bahwa mereka mempunyai kedudukan yang Tinggi di sisi Tuhan mereka." Orang-orang kafir berkata : "Sesungguhnya orang ini (Muhammad) benar-benar adalah tukang sihir yang nyata"".

Allah menciptakan manusia dengan sempurna dan diberi akal serta hawa nafsu, pada dasarnya akal yang murni dapat mempertimbangkan yang benar dengan yang salah, antara kebenaran dan kebathilan, tapi kadang kala akal dipengaruhi oleh nafsu, maka akal-akal menyimpang dari kebenaran, atas kasih sayang Allah. Dia menurunkan kebenaran hakiki yaitu wahyu.

Wahyu itu diturunkan kepada orang yang dipilih-Nya, kalau wahyu itu hanya untuk dirinya saja dia dinamakan nabi, kalau wahyu yang diberikan itu harus disampaikan kepada orang lain, maka yang menerima wahyu itu adalah Rasul, Nabi dan Rasul yang terakhir penerima wahyu adalah Muhammad SAW, setelah Rosulullah SAW meninggal dunia, tidak ada lagi yang diberi wahyu oleh Allah. Karena wahyu-Nya dalam Al Qur'an sudah lengkap dan cukup sebagai pedoman hidup manusia sampai akhir zaman sebagaimana firman-Nya dalam surat Al Maidah : 3 "Pada hari ini(haji wada) telah Ku sempurnakan untukmu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku ridhoi Islam jadi agama bagimu...".


Keadaan Rosulullah dalam menerima wahyu
Berkata Aisyah : "Sesungguhnya Aku melihatnya (Rosulullah) waktu turun kepadanya wahyu pada hari yang sangat dingin, maka putus darinya dan sesungguhnya keningnya memancar keringat."

Keterangan : Berdasarkan Riwayat Shahih dari Bukhari, yang diterima dari Aisyah Ummul Mukminin Istri Rosulullah SAW yang melihat Rosulullah dalam keadaan menerima wahyu, padahal hari sangat dingin, tetapi keringat memancar dari keningnya. Hal ini menunjukkan bagaimana susahnya dan perhatian Rosulullah SAW sewaktu menerima wahyu itu.


Dikutip dari : Buletin Cahaya, Nomor 22 Tahun Ke-14 22 Jumadil Akhir 1431 H / 4 Juni 2010 M.
Diterbitkan oleh : Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumatera Selatan (PWM SumSel).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar