Senin, 07 Juni 2010

Mengaplikasikan Taqwa

Kata takwa mudah sekali mengucapkannya. Para juru dakwah, pejabat, selalu menghiasi pidatonya dengan kata takwa. Misalnya "Saudara-saudara, marilah kita bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa". Namun mengamalkan takwa itu sulit. Kalaulah umat Islam mampu mengaplikasikan takwa dalam dirinya, tentu negeri ini akan aman dan makmur. Takwa menurut syar'i ialah takut meninggalkan yang diperintahkan Allah, dan takut melakukan hal-hal yang dilarang Allah.


Pengalaman takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dalam kehidupan manusia sehari-hari merupakan kendali tingkah laku dan amal perbuatannya. Orang yang tidak mempunyai kendali dalam dirinya dapat dengan mudah kehilangan kontol. Ia mudah tergoda menurunkan hawa nafsunya melakukan perbuatan yang tidak terpuji seperti antara lain, tidak jujur, tidak disiplin, tidak bertanggung jawab, suka merugikan atau mempersulit orang lain. Orang yang benar-benar bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa secara built in telah diperlengkapi dirinya dengan kontrol. Seseorang yang benar-benar takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa tindak-tanduk dan amal perbuatannya akan terkontrol oelh ketakwaannya. Orang yang benar-benar takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa yakin bahwa amal perbuatan, tingkah laku maupun tindak-tanduknya tidak ada yang luput dari pengawasan atau kontol Allah Tuhan Yang Maha Esa, sehingga dengan keyakinannya itu amal perbuatan dan tingkah lakunya akan terkendalikan. Meskipun tidak ada orang yang mengetahui atau mengawasi, senantiasa ia akan menghindari tingkah laku dan perbuatan yang tercela dan berusaha melakukan yang terpuji, bermanfaat atau produktif seperti yang disuruh-Nya, memelihara diri dari noda dan dosa.

Allah Tuhan Yang Maha Esa tidak hanya mengetahui tingkah laku dan amal perbuatan seseorang akan tetapi juga mengetahui apa yang menjadi bisikan hatinya. Dia menyertai manusia, kapan dan di mana ia berada.

Penerapan sikap mental Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dalam kegiatan administrasi dapat merupakan pengawasan atau kontrol (kendali) yang otomatis. Apabila seseorang pegawai, orang yang mengelola administrasi atau orang-orang yang berhubungan dengan kegiatan administrasi itu mampu menanamkan rasa Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dalam dirinya masing-masing, lalu menerapkannya dalam kegiatan administrasi, maka berarti mereka itu secara built in telah melengkapi dirinya dengan masing-masing dengan sarana pengawasan, kontrol atau kendali. Allah berfirman dalam Surat Al A'raaf : 201 "Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa bila mereka ditimpa was-was dari syaitan, mereka ingat kepada Allah, maka ketika itu juga mereka melihat kesalahan-kesalahannya."


Penulis : Emsya Dalimo.
Dikutip dari : Buletin Cahaya, Nomor 22 Tahun Ke-14 22 Jumadil Akhir 1431 H / 4 Juni 2010 M.
Diterbitkan oleh : Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumatera Selatan (PWM SumSel).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar